Call Us : ( +62 ) 877 1089 4949
Senin - Sabtu : 08.00 - 16.00
Rabu, 02 Maret 2016

PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI

proses pengolahan biji kopi
Jual Biji Kopi, Bapak Yoga 0877 1089 4949 (XL)
biji kopi luwak, biji kopi png, biji kopi vektor, biji kopi hijau, biji kopi indonesia, biji kopi malang, biji kopi mentah, biji kopi lanang, biji kopi starbucks, biji kopi wallpaper

PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI

Secangkir kopi dihasilkan melalui proses yang sangat panjang. Mulai dari teknik budidaya, pengolahan pasca panen hingga ke penyajian akhir. Hanya dari biji kopi berkualitas secangkir kopi bercita rasa tinggi bisa tersaji di meja kita.

Buah kopi yang telah dipanen harus segera diolah untuk mencegah terjadinya reaksi kimia yang bisa menurunkan mutu kopi. Hasil panen disortasi dan dipilah berdasarkan kriteria tertentu, silahkan baca cara memanen buah kopi. Buah kualitas prima bila diolah dengan benar akan menghasilkan kopi bermutu tinggi.

Secara umum dikenal dua cara mengolah buah kopi menjadi biji kopi, yakni proses basah dan proses kering. Selain itu ada juga proses semi basah atau semi kering, yang merupakan modifikasi dari kedua proses tersebut. Setiap cara pengolahan mempunyai keunggulan dan kelemahan, baik ditinjau dari mutu biji yang dihasilkan maupun komponen biaya produksi.

Pengolahan dengan proses basah

Biaya produksi proses basah lebih mahal dibanding proses kering. Proses basah sering dipakai untuk mengolah kopi arabika. Alasannya, karena kopi jenis ini dihargai cukup tinggi. Sehingga biaya pengolahan yang dikeluarkan masih sebanding dengan harga yang akan diterima. Berikut tahapan untuk mengolah kopi dengan proses basah.

a. Sortasi buah kopi

Setelah buah kopi dipanen, segera lakukan sortasi. Pisahkan buah dari kotoran, buah berpenyakit dan buah cacat. Pisahkan pula buah yang berwarna merah dengan buah yang kuning atau hijau. Pemisahan buah yang mulus dan berwarna merah (buah superior) dengan buah inferior berguna untuk membedakan kualitas biji kopi yang dihasilkan.

b. Pengupasan kulit buah

Kupas kulit buah kopi, disarankan dengan bantuan mesin pengupas. Terdapat dua jenis mesin pengupas, yang diputar manual dan bertenaga mesin. Selama pengupasan, alirkan air secara terus menerus kedalam mesin pengupas.
Fungsi pengaliran air untuk melunakkan jaringan kulit buah agar mudah terlepas dari bijinya. Hasil dari proses pengupasan kulit buah adalah biji yang masih memiliki kulit tanduk, atau disebut juga biji kopi HS.

c. Fermentasi biji kopi HS

Lakukan fermentasi terhadap biji yang telah dikupas. Terdapat dua cara, pertama dengan merendam biji dalam air bersih. Kedua, menumpuk biji basah dalam bak semen atau bak kayu, kemudian atasnya ditutup dengan karung goni yang harus selalu dibasahi.
Lama proses fermentasi pada lingkungan tropis berkisar antara 12-36 jam. Proses fermentasi juga bisa diamati dari lapisan lendir yang menyelimuti biji. Apabila lapisan sudah hilang, proses fermentasi bisa dikatakan selesai.
Setelah difermentasi cuci kembali biji dengan air. Bersihkan sisa-sisa lendir dan kulit buah yang masih menempel pada biji.

d. Pengeringan biji kopi HS

Langkah selanjutnya biji kopi HS hasil fermentasi dikeringkan. Proses pengeringan bisa dengan dijemur atau dengan mesin pengering. Untuk penjemuran, tebarkan biji kopi HS di atas lantai jemur secara merata. Ketebalan tumpukan biji sebaiknya tidak lebih dari 4 cm. Balik biji secara teratur terutama ketika masih dalam keadaan basah.
Lama penjemuran sekitar 2-3 minggu dan akan menghasilkan biji kopi dengan kadar air berkisar 16-17%. Sedangkan kadar air yang diinginkan dalam proses ini adalah 12%. Kadar air tersebut merupakan kadar air kesetimbangan agar biji kopi yang dihasilkan stabil tidak mudah berubah rasa dan tahan serangan jamur.
Untuk mendapatkan kadar air sesuai dengan yang diinginkan lakukan penjemuran lanjutan. Namun langkah ini biasanya agak lama mengingat sebelumnya biji kopi sudah direndam dan difermentasi dalam air.
Biasanya, pengeringan lanjutan dilakukan dengan bantuan mesin pengering hingga kadar air mencapai 12%. Langkah ini akan lebih menghemat waktu dan tenaga.

e. Pengupasan kulit tanduk

Setelah biji kopi HS mencapai kadar air 12%, kupas kulit tanduk yang menyelimuti biji. Pengupasan bisa ditumbuk atau dengan bantuan mesin pengupas (huller). Dianjurkan dengan mesin untuk mengurangi resiko kerusakan biji kopi. Hasil pengupasan pada tahap ini disebut biji kopi beras (green bean).

f. Sortasi akhir biji kopi

Setelah dihasilkan biji kopi beras, lakukan sortasi akhir. Tujuannya untuk memisahkan kotoran dan biji pecah. Selanjutnya, biji kopi dikemas dan disimpan sebelum didistribusikan.

Pengolahan dengan proses kering

Proses kering lebih sering digunakan untuk mengolah biji kopi robusta. Pertimbangannya, karena robusta tidak semahal arabika. Peralatan yang diperlukan untuk pengolahan proses kering lebih sederhana dan beban kerja lebih sedikit, sehingga bisa menghemat biaya produksi. Berikut tahapan untuk mengolah biji kopi dengan proses kering.

a. Sortasi buah kopi

Tidak berbeda dengan proses basah, segera lakukan sortasi begitu selesai panen. Pisahkan buah superior dengan buah inferior sebagai penanda kualitas.

b. Pengeringan buah kopi

Jemur buah kopi yang telah disortasi di atas lantai penjemuran secara merata. Ketebalan kopi yang dijemur hendaknya tidak lebih dari 4 cm. Lakukan pembalikan minimal 2 kali dalam satu hari. Proses penjemuran biasanya memerlukan waktu sekitar 2 minggu dan akan menghasilkan buah kopi kering dengan kadar air 15%. Bila kadar air masih tinggi lakukan penjemuran ulang hingga mencapai kadar air yang diinginkan.

c. Pengupasan kulit buah dan kulit tanduk

Buah kopi yang telah dikeringkan siap untuk dikupas kulit buah dan kulit tanduknya. Usahakan kadar air buah kopi berada pada kisaran 15%. Karena, apabila lebih akan sulit dikupas, sedangkan bila kurang beresiko pecah biji.
Pengupasan bisa dilakukan dengan cara ditumbuk atau menggunakan mesin huller. Kelemahan cara ditumbuk adalah prosentase biji pecah tinggi, dengan mesin resiko tersebut lebih rendah.

d. Sortasi dan pengeringan biji kopi

Setelah buah kopi dikupas, lakukan sortasi untuk memisahkan produk yang diinginkan dengan sisa kulit buah, kulit tanduk, biji pecah dan kotoran lainnya. Biji kopi akan stabil bila kadar airnya 12%.
Bila belum mencapai 12% lakukan pengeringan lanjutan. Bisa dengan penjemuran atau dengan bantuan mesin pengering. Apabila kadar air lebih dari angka tersebut, biji akan mudah terserang jamur. Apabila kurang,  biji kopi mudah menyerap air dari udara yang bisa mengubah aroma dan rasa kopi. Setelah mencapai kadar air kesetimbangan, biji kopi tersebut sudah bisa dikemas dan disimpan.

Pengemasan dan Penyimpanan

Kemas biji kopi dengan karung yang bersih dan jauhkan dari bau-bauan. Untuk penyimpanan yang lama, tumpuk karung-karung tersebut diatas sebuah palet kayu setebal 10 cm. Berikan jarak antara tumpukan karung dengan dinding gudang.

Kelembaban gudang sebaiknya dikontrol pada kisaran kelembaban (RH) 70%. Penggudangan bertujuan untuk menyimpan biji sebelum didistribusikan kepada pembeli.
Biji kopi yang disimpan harus terhindar dari serangan hama dan penyakit. Jamur merupakan salah satu pemicu utama menurunnya kualitas kopi terlebih untuk daerah tropis.

TIPS DAN TRIK UNTUK MEMBUKA CAFE KOPI

 TIPS DAN TRIK UNTUK MEMBUKA CAFE KOPI
Cafe Kopi, Bapak Yoga 0877 1089 4949 (XL)
cafe kopi di surabaya, cafe kopi jogja, cafe kopi di semarang, cafe kopi di jogja, cafe kopi di solo, cafe kopi sederhana, cafe kopi luwak, cafe kopi malang, cafe kopi di sidoarjo, cafe kopi malang

Tips dan Trik Untuk Membuka Cafe Kopi

Tips dan Trik untuk membuka cafe kopi, sebelumnya ingin kami jelaskan bahwa kami hanya toko kopi online dan tidak memiliki program franchise ataupun melayani konsultasi mengenai konsep, budget, dll untuk membuka kedai kopi atau kopi tiam.


Bagaimana memulai Bisnis Cafe Kopi?

Pertama kami ingin menjelaskan apa yang dimaksud dengan Cafe Kopi. Cafe Kopi adalah konsep modernisasi dari Warung Kopi yang sudah lama di Indonesia. Warung kopi di indonesia yang sudah ada sekarang biasa menunya masih standart, dengan menu pasaran seperti kopi yang banyak dijumpai di warung-warung. Cafe Kopi Modern bisa diolah dengan lebih serius, tapi tanpa mengesampingkan unsur-unsur tradisionalnya.

Ciri khas utama dari Cafe Kopi adalah Tanpa Mesin Espresso. Jadi yang mau buka Cafe Kopi jenis ini, kesampingkanlah konsep espresso-ism, karena kalau dipaksakan malah yang muncul adalah kesan yang "maksa banget".

 
Menu di Cafe Kopi ini bisa berupa :

1. Kopi Tubruk dari berbagai daerah Indonesia seperti  Wamena, Toraja, Aceh Gayo, dll.

2. Menyeduh kopi dengan berbagai alat kopi seperti Syphon, French Press, Classic Vietnam Coffee Drip, Drip Pot, dll dengan tujuan agar berkesan pada saat penyajian ke pelanggan dan tentu menghasilkan kopi dengan citarasa aroma yang berbeda-beda untuk tiap-tiap alat kopi.

3. Minuman Rasa seperti Green Tea, Caramel, Russian Coffee, dan Irish Coffee
Andai Anda adalah pecinta kopi berat yang sangat fanatik kopi hitam, mungkin Anda kurang menyukai produk ini. Namun perlu Anda ketahui, konsumen Kedai Kopi di Indonesia JAUH LEBIH BANYAK yang menyukai berbagai varian minuman rasa daripada Kopi hitam. Terutama bila memiliki busa yang lembut dan tebal di atasnya, dengan aroma khas yang berbeda-beda.

4. Ice Blended
Ada yang panas, tentu ada yang dingin. Untuk membuat minuman-minuman Ice Blended atau biasa disebut juga dengan Frappucino seperti di S-B*cks, tidak perlu Anda berpikir rumit-rumit dan pakai Mesin Espresso. Kalau Anda perhatikan, rata-rata coffee shop sejenis S-B*cks pun tidak memakai Mesin Espresso untuk varian Ice Blended nya. Mereka memakai yang disebut Ice Blended Powder yang tinggal diblender dan jadi deh segelas Minuman Ice Blended tentu dengan berbagai rasa yang menguggah selera.

5. Syrups
Jika anda ingin menambah rasa pada minuman Kopi atau Ice Blended, caranya dapat dengan menambahkan Syrups. Bahkan dengan Syrups anda dapat membuat jenis menu baru, karena syrups jenis tertentu meruapakan pasangan yang pas untuk dicampur dengan minuman Soda maupun minuman beralkohol.

6. Menyediakan berbagai macam hidangan tradisional yang menarik, seperti :
- Mie Instant yang dikasih tambahan bumbu, menjadi seperti Mie Instant Extra Pedas.
- Roti Srikaya ala Kopi Tiam.
- Nasi Goreng yang khas.
- Pancake.
- Waffel.
- Kue basah yang banyak diminati.
- Roti Bakar.
- Pisang Keju.
- Gorengan, sebisa mungkin dibuat "beda dari yg lain".
 


Bagaimana Memulainya?

1. Buatlah konsepnya secara matang. Jangan pernah “asal jalan” atau “asal jadi”, karena persaingan di jaman sekarang sangatlah ketat, dalam bidang apapun.

2. Sesuaikan Konsep dasar yang dianut dengan Lokasi dan Konsep Desainnya. Jangan sampai tidak nyambung, desain coffee shop ala Sb*cks namun hidangannya Kopi Tubruk, Vietnam Drip, dsb. Juga sebaliknya, desain sederhana dan tradisional, dalemnya Mesin Espresso yang mentereng.

3. Jangan pernah hanya mengandalkan kopi. Ingat, orang Indonesia suka ngemil sambil “kongkow2”, bahkan kata “ngopi” itu sendiri artinya “ngopi sambil ngemil”. Buatlah cemilan yang benar-benar special, jangan asal cemilan.

4. Lakukan Budgeting yang benar, dan sesuaikan dengan segmennya. Jangan berharap dengan budget 10-20 juta bisa mengundang segmen menengah atas. Begitu pula sebaliknya, bila Anda sudah Invest besar, jangan menyasar menengah bawah dengan menekan harga.

5. Sesuaikan Harga dengan Lokasi dan Konsepnya. Jangan ingin jual super murah di mall. Jangan juga jual mahal di pinggir jalan.

6. Perhitungkan Cost dengan benar. Hitunglah mulai dari biaya sewa tempat, peralatan yang dibutuhkan, gaji pegawai, dan pengeluaran operasional lainnya dengan seksama, dan sisakan Modal yang Anda miliki untuk MINIMAL 6 bulan biaya-biaya operasional.

7. Jangan sepelekan LOKASI. Karena LOKASI menentukan PRESTASI.

8. Buatlah tempat Anda senyaman mungkin. Tidak perlu mahal, Cuma mesti nyaman agar orang betah berlama-lama atau kongkow-kongkow di sana.

9. Buatlah Promo yang menarik begitu MULAI BUKA USAHA, karena Promo yang menarik adalah senjata utama untuk DI AWAL. JANGAN PERNAH MEMBUAT PROMO YANG MENARIK SETELAH BEBERAPA LAMA TIDAK LAKU.

 
 

Anda sudah memikirkan Konsepnya, dan sudah benar-benar berniat membuka Usaha, langkah selanjutnya ?

1. Lakukanlah Trial Menu. Beli Kopi dan berbagai perlengkapannya, dan mulailah mencoba-coba berbagai kreasi menu. Sebaiknya Anda sesuaikan lagi dengan lidah Konsumen daerah Anda.

2. Membeli peralatan yang diperlukan seperti Blender, Shaker, Jigger, dll.

3. Mulailah mencari Lokasi Usaha yang strategis, kalau perlu tanya semua orang dan cari semua tempat. Ingat kembali 9 point di atas saat mencari lokasi.

4. Siapkan Budget.

5. Buatlah Design yang COCOK dengan Lokasi, sambil mempersiapkan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan.

6. Siapkan Teknik Marketing yang heboh.

7. Undanglah Relasi Anda saat pembukaan.

 
Selasa, 01 Maret 2016

KOPI LUWAK

kopi luwak
Kopi Luwak, Bapak Yoga 0877 1089 4949 (XL)
kopi luwak white coffee, kopi luwak asli, kopi luwak semarang, kopi luwak malang, kopi luwak kediri, kopi luwak lanang, kopi luwak berasal dari, kopi luwak dampit, kopi luwak lee min ho, kopi luwak indonesia

Kopi Luwak adalah seduhan kopi menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak/musang kelapa. Biji kopi ini diyakini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak. Kemasyhuran kopi ini di kawasan Asia Tenggara telah lama diketahui, namun baru menjadi terkenal luas di peminat kopi gourmet setelah publikasi pada tahun 1980-an. Biji kopi luwak adalah yang termahal di dunia.

Sejarah

Asal mula Kopi Luwak terkait erat dengan sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-18, Belanda membuka perkebunan tanaman komersial di koloninya di Hindia Belanda terutama di pulau Jawa dan Sumatera. Salah satunya adalah bibit kopi arabika yang didatangkan dari Yaman. 

Pada era "Tanam Paksa" atau Cultuurstelsel (1830—1870), Belanda melarang pekerja perkebunan pribumi memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi, akan tetapi penduduk lokal ingin mencoba minuman kopi yang terkenal itu. Kemudian pekerja perkebunan akhirnya menemukan bahwa ada sejenis musang yang gemar memakan buah kopi, tetapi hanya daging buahnya yang tercerna, kulit ari dan biji kopinya masih utuh dan tidak tercerna. Biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian dipunguti, dicuci, disangrai, ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas, maka terciptalah kopi luwak. Kabar mengenai kenikmatan kopi aromatik ini akhirnya tercium oleh warga Belanda pemilik perkebunan, maka kemudian kopi ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda. Karena kelangkaannya serta proses pembuatannya yang tidak lazim, kopi luwak pun adalah kopi yang mahal sejak zaman kolonial.
Luwak, atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Dengan indera penciumannya yang peka, luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul matang optimal sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang masih dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Hal ini terjadi karena luwak memiliki sistem pencernaan yang sederhana, sehingga makanan yang keras seperti biji kopi tidak tercerna. Biji kopi luwak seperti ini, pada masa lalu hingga kini sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami di dalam sistem pencernaan luwak. Aroma dan rasa kopi luwak memang terasa spesial dan sempurna di kalangan para penggemar dan penikmat kopi di seluruh dunia.

Kopi Luwak yang diberikan oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono kepada PM Australia, Kevin Rudd, pada kunjungannya ke Australia di awal Maret 2010 menjadi perhatian pers Australia karena menurut Jawatan Karantina Australia tidak melalui pemeriksaan terlebih dahulu. Pers menjulukinya dung diplomacy.

Daerah penghasil

  • Gayo, Aceh
  • Sidikalang
  • Desa Janji Maria, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, 40 kilometer dari Laguboti.
  • Kota Pagaralam
  • Semende, Kabupaten Muara Enim
  • Liwa, Kabupaten Lampung Barat
  • Kotabumi, Lampung
  • Jawa Barat
  • Jawa Timur

Kontroversi

Suatu investigasi di Takengon, Aceh oleh PETA yang bekerja sama dengan BBC mengungkapkan tentang sebuah penangkaran yang berisi luwak yang ditangkap dari alam, dimasukkan ke dalam kandang kecil, dan hanya diberi makan biji kopi setiap harinya hanya untuk diambil kotorannya yang kemudian diolah menjadi kopi luwak. Tak hanya itu, luwak-luwak itu juga menjadi berperilaku tidak normal seperti terus bergerak mondar-mandir, berputar-putar, dan menggigit kerangkeng. Gerakan untuk memboikot kopi luwak pun bermunculan. Bantahan mengenai hal tersebutpun bermunculan terutama dari kalangan produsen kopi luwak